Indonesia Residential Market Report 2024 Q1


RINGKASAN EKSEKUTIF

1.

Tingginya Suku Bunga Pinjaman Menekan Harga Rumah Seken

Sebagai respons terhadap tingginya suku bunga bank dan pinjaman dalam pembiayaan rumah, di semua wilayah pulau Jawa umumnya menunjukkan penurunan harga rumah seken.
2.

Urgensi Memanfaatkan Insentif Bebas PPN. Preferensi Milenial dalam Permintaan Beli Rumah

Urgensi untuk memanfaatkan insentif pajak penuh sebelum Juni 2024 mendorong pembeli mengambil keputusan 25% lebih cepat. Preferensi dan tingkat kemampuan finansial generasi milenial umumnya pada segmen harga rumah menengah ke bawah.
3.

Lonjakan Permintaan KPR; Konsumen Masih Konservatif dalam Strategi Keuangan

Keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga acuan di 6.00% selama dua kuartal terakhir mendorong peningkatan 36% dalam permintaan KPR secara kuartalan. Namun, masih terlihat pergeseran preferensi konsumen dalam permintaan KPR dan KPR Take Over.
4.

Tingginya Beban Pinjaman Beli Rumah Dorong Permintaan Sewa Rumah

Permintaan sewa rumah meningkat sebesar 55% pada kuartal pertama tahun 2024 dibandingkan dengan rata-rata kuartal tahun 2023. Pertumbuhan permintaan sewa rumah terbesar terjadi di Kota Depok, Kota Jakarta Selatan, dan Kota Bandung.

MARKET REPORT

Ditulis oleh Pinhome Research Team

10 Juni 2024

Unduh PDF
  • Rumah dengan ukuran lebih kecil atau sama dengan tipe 54 mengalami kenaikan harga jual tertinggi secara kuartalan di Kabupaten Bekasi (11%), Kota Jakarta Selatan (9%), Kota Jakarta Pusat (8%), dan Kota Bogor (8%).

  • Rumah dengan ukuran lebih kecil atau sama dengan tipe 54 mengalami penurunan harga jual terbesar di Kota Jakarta Utara (-16%), Kota Jakarta Barat (-13%), dan Kota Tangerang (-14%).

  • Rumah dengan tipe 55 - 120 umumnya mengalami penurunan harga jual secara kuartalan di wilayah Jabodetabek. Perubahan harga terbesar terjadi di Kota Jakarta Pusat (-10%), Kota Jakarta Utara (-9%), dan Kota Jakarta Selatan (-6%).

  • Di sisi lain, terjadi kenaikan harga jual rumah tipe 55 - 120 secara kuartal di luar wilayah Jabodetabek, yaitu di Kabupaten Badung (5%), Kota Surabaya (5%), dan Kabupaten Bandung Barat (3%).

  • Harga sewa tahunan rumah dengan ukuran lebih kecil atau sama dengan tipe 54 mengalami kenaikan secara kuartalan di Jakarta Selatan (15%), Kabupaten Badung (12%), Kota Bandung (7%), dan Kabupaten Bandung Barat (7%).

  • Rumah dengan ukuran lebih kecil atau sama dengan tipe 54 mengalami penurunan harga sewa tahunan secara kuartalan di Kota Bogor, Kota Jakarta Utara, dan Kota Jakarta Pusat. Perubahan harga sewa tahunan tersebut masing-masing sebesar -32%, -24%, dan -22%.

  • Kota Jakarta Timur menjadi kota dengan kenaikan harga sewa tahunan tertinggi di wilayah Jabodetabek secara kuartalan untuk rumah dengan tipe 55 - 120, dengan kenaikan sebesar 20%. Selain itu, kenaikan harga juga terjadi di Kabupaten Bandung Barat sebesar 16%

  • Kota-kota penyangga di sekitar DKI Jakarta umumnya mengalami penurunan harga sewa tahunan secara kuartalan. Penurunan tertinggi terjadi di wilayah Jabodetabek terjadi di Kota Tangerang, Kota Bogor, dan Kabupaten Bekasi, masing-masing dengan perubahan harga sebesar -18%, -14%, dan -10%.

Evolusi Inventori Perumahan: Stimulus Insentif Pajak dan Penyesuaian Harga Properti dalam Lanskap Ekonomi dan Tingginya Suku Bunga Pinjaman

Jawa Timur Memimpin Penambahan Inventori Rumah Baru di Pulau Jawa

+ 131 %

pertumbuhan

penambahan jumlah

inventori rumah baru

di pulau Jawa

Q1 2024 vs. Q1 2023

Komitmen dari pemerintahan Indonesia terhadap pembangunan infrastruktur di Jawa mencakup kawasan industri, bandara, pariwisata, dan jalan tol, dijadwalkan selesai pada Oktober 2024, menandakan upaya serius untuk meningkatkan konektivitas dan memacu pertumbuhan ekonomi regional​​, termasuk pertumbuhan properti residensial di pasar primer.

Pertumbuhan penambahan jumlah inventori rumah baru di pulau Jawa sebesar 131% di kuartal pertama tahun 2024 jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023 dengan pertumbuhan dipimpin oleh provinsi Jawa Timur (619%), Tangerang (318%), dan Bogor (197%). 

banner

jumlah penambahan

inventori rumah baru

di bawah 2 miliar rupiah

10 x

lebih tinggi dibandingkan

dengan harga rumah diatasnya

Insentif bebas PPN untuk pembelian rumah baru di bawah harga 2 miliar rupiah hingga Juni 2024 dilaksanakan sebagai rangsangan untuk sektor properti dan agar masyarakat Indonesia dapat memiliki rumah dengan biaya lebih terjangkau karena pembebasan pajak ini. Selain dari sisi permintaan, respons positif pasar juga tercermin pada jumlah penambahan inventori rumah baru di bawah 2 miliar rupiah.

Semenjak diberlakukannya insentif ini, sejak November 2023, sampai per Maret 2024, inventori rumah baru pada harga di bawah 2 miliar rupiah bertambah 10 kali lebih banyak dari penambahan inventori rumah baru pada harga di atasnya. 

banner

Lonjakan Total Inventori Rumah Seken Dipicu Pembangunan Berkelanjutan

+ 200 %

pertumbuhan total

inventori rumah seken

Q1 2024 vs. Q1 2023

Total inventori properti residensial di pasar sekunder secara nasional di kuartal pertama tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan sebesar 200% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Kenaikan 203% terlihat di pulau Jawa, dengan peringkat wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten berada di posisi teratas secara pertumbuhan total. Sementara, wilayah di luar pulau Jawa juga mengalami pertumbuhan total inventori,  sebesar 168%, dipimpin oleh Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan.

Lonjakan penambahan jumlah inventori rumah seken mengindikasikan respons pasar terhadap pemulihan ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Faktor ini memberikan sinyal positif bagi pemilik rumah untuk memanfaatkan momentum ekonomi dan pembangunan ini untuk memasarkan rumah.

growth banner

Tingginya Suku Bunga Pinjaman Menekan Harga Rumah Seken

Inventori rumah seken di semua wilayah pulau Jawa umumnya mengalami penurunan harga. Di Kabupaten Sidoarjo, Kota Semarang, dan Kabupaten Bekasi, rumah seken tipe 36 menunjukkan adanya perubahan tahunan harga sebesar -14%, -3%, dan -6% dibandingkan kuartal pertama tahun sebelumnya. Ini diduga merupakan respons terhadap tingginya suku bunga bank dan pinjaman dalam pembiayaan rumah.

banner
modest house icon
< 200 jt
Total inventori rumah sederhana menunjukkan pertumbuhan sebesar 95% di kuartal pertama tahun 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan inventori dalam segmen ini dipimpin oleh DKI Jakarta dan disusul oleh Depok Raya, dengan penambahan inventori di lebih dari 100x lipat.
lower middle house icon
200-600 jt
Total inventori rumah menengah bawah menunjukkan pertumbuhan tertinggi dalam segmen harga, dengan angka pertumbuhan sebesar 119% di kuartal pertama tahun 2024. Wilayah DKI Jakarta merupakan wilayah dengan peringkat pertumbuhan teratas, di 32x lipat dibanding kuartal pertama tahun sebelumnya.
upper middle house icon
600 jt - 3 M
Total inventori rumah menengah atas menunjukkan pertumbuhan sebesar 104%, merupakan pertumbuhan kedua tertinggi berdasarkan segmen harga. Pertumbuhan paling signifikan terjadi pada wilayah Depok Raya dan Surabaya, yaitu 2x lipat dibanding kuartal pertama tahun 2023.
luxury house icon
> 3 M
Total inventori rumah mewah menunjukkan pertumbuhan dengan persentase paling rendah dalam segmen harga, sebesar 69% dibanding kuartal pertama tahun sebelumnya. Wilayah yang memimpin pertumbuhan penambahan inventori di kategori rumah mewah terdapat di Surabaya, mencatat penambahan sebesar 1.7x lipat.

Dinamika Permintaan Beli Rumah: Dampak Pemilihan Umum, Urgensi Memanfaatkan Insentif Bebas PPN, dan Milenial Dalam Permintaan Beli Rumah

Provinsi Banten dan Jawa Timur memimpin dalam pertumbuhan permintaan beli rumah di pulau Jawa dan Bali.

  • Di Banten, total permintaan meningkat sebesar 357%, dengan kenaikan 325% untuk rumah baru dan 375% untuk rumah seken di kuartal pertama tahun 2024 dibandingkan dengan kuartal pertama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini terus berlanjut seiring dengan progres pembangunan jalan tol Serpong-Balaraja.

  • Di Jawa Timur, permintaan beli rumah tumbuh 283% di periode yang sama. Khususnya di Kabupaten Sidoarjo, di periode yang sama, permintaan beli rumah keseluruhan tumbuh 486%, dengan rumah seken naik 569% dan rumah baru 255%.

growth

Sementara itu, di luar pulau Jawa dan Bali, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kepulauan Riau, dan Riau juga mencatat kenaikan permintaan beli rumah signifikan.

Fakta Menarik union

Pemilihan Umum menciptakan suasana ketidakpastian yang membuat investor dan konsumen cenderung menunda keputusan finansial. Kekhawatiran ada pada potensi perubahan regulasi yang dapat mempengaruhi proyek konstruksi yang sedang berlangsung, berimbas juga pada pasar properti residential, khususnya untuk properti dengan nilai tinggi.


Minat terhadap

rumah mewah

38 %

lebih lambat pertumbuhannya

dibandingkan dengan segmen rumah terjangkau

Di kuartal pertama tahun 2024, minat terhadap rumah mewah (segmen harga rumah di atas 3 miliar rupiah) menunjukkan pertumbuhan yang lebih lambat 38% dibandingkan dengan segmen rumah terjangkau (rumah sederhana hingga rumah menengah).

Pada kota metropolitan seperti DKI Jakarta, Bandung, dan Surabaya, minat terhadap rumah mewah lebih lambat hingga 68% dibandingkan segmen rumah yang lebih terjangkau.


Pertumbuhan pencarian properti di kuartal 1 2024 dibandingkan dengan kuartal 1 2023

Samarinda

+
22 x

Balikpapan

+
4 x
Di tengah adanya ketidakpastian tentang kelanjutan proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur selama periode Pemilihan Umum, minat terhadap pasar properti residensial di wilayah penyangga IKN seperti Samarinda dan Balikpapan tetap ada dan semakin kuat.

Pasar properti residensial di kota-kota penyangga lebih dulu bertumbuh karena infrastruktur yang telah memadai sementara IKN belum menjadi titik perekonomian baru.


Masih terkait dengan pembangunan IKN, selain Kalimantan Timur, pencarian properti residensial untuk Makassar, Sulawesi Selatan, bertumbuh 464% di kuartal satu tahun 2024 dibandingkan kuartal satu tahun 2023. Makassar diharapkan akan mendukung IKN, terutama sebagai pemasok bahan pangan, yang menambah potensi pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.

growth
  • Sumatera Selatan mencatat kenaikan permintaan sebesar 453% di periode yang sama, dengan kenaikan 79% untuk rumah baru dan 796% untuk rumah seken. Pertumbuhan ini berhubungan erat dengan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera yang akan menghubungkan dari Lampung hingga Aceh, dan dijadwalkan beroperasi penuh pada 2024. Pembangunan infrastruktur ini meningkatkan nilai properti dan konektivitas di sekitar akses tol, sehingga memicu lonjakan permintaan di Sumatera Selatan.

  • Kepulauan Riau dan Riau mencatat kenaikan permintaan sebesar 325% di periode yang sama, dengan kenaikan 187% untuk rumah baru dan 369% untuk rumah seken. Pertumbuhan ini berkaitan dengan pelaksanaan 14 Proyek Strategis Nasional 2024, termasuk pengembangan kawasan industri di Kepulauan Riau yang memicu kebutuhan perumahan bagi pekerja di wilayah tersebut.

Insentif PPN DTP mendorong pengambilan

keputusan pembelian rumah

menjadi

25 %

lebih cepat

Dalam pertumbuhan properti residensial di pasar primer, insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), yang menawarkan penanggungan PPN 100% hingga Juni 2024 dan 50% hingga Desember 2024, telah mempengaruhi perilaku calon pembeli rumah.

Data menunjukkan bahwa di kuartal pertama tahun 2024, untuk rumah baru dengan harga kurang dari 2 miliar rupiah, calon pembeli mempercepat keputusan pembelian rumah menjadi 25% lebih cepat dibandingkan kuartal sebelumnya. Urgensi untuk memanfaatkan insentif pajak penuh sebelum Juni 2024 mendorong pembeli untuk bertindak lebih cepat

banner

Rumah dengan

2 Kamar Tidur

48 %

dari total pencarian beli rumah

Berangkat mengamati preferensi konsumen dalam pemilihan rumah, baik dalam pasar primer maupun sekunder, rumah dengan dua kamar tidur paling banyak dilihat dalam pencarian, mencakup 48% dari total pencarian rumah.

Jika kita dalami berdasarkan tipe luas bangunan, permintaan rumah dengan dua kamar tidur banyaknya pada tipe 36, tipe 45, dan tipe 120; masing-masing sebesar 13%, 11%, dan 8% dari total pencarian. Selain itu, rumah dengan 3 kamar tidur pada tipe 120 juga menjadi tipe yang diminati, yakni sebesar 14% dari total pencarian rumah.

banner banner

Generasi Milenial dalam Pembelian Rumah

55 %

transaksi beli rumah berasal dari

generasi milenial

Menteri BUMN, Erick Thohir, pada tahun 2023 mengungkapkan bahwa 81 juta generasi milenial di Indonesia belum memiliki hunian. Pada kuartal pertama tahun 2024, data menunjukkan generasi milenial menyumbang sebesar 55% dari total permintaan beli rumah, menunjukkan proporsi yang besar dalam pasar.

Fakta ini mendukung temuan riset IDN Times dalam

Indonesia Millennial Report 2024

yang menunjukkan bahwa semakin banyak milenial yang menjadikan kepemilikan rumah sebagai prioritas utama dalam hidup mereka.

Dalam konteks pembelian rumah, harga rumah dan lokasi geografis menjadi faktor kunci dalam pengambilan keputusan. Berikut ini merupakan rangkuman pemilihan rumah oleh generasi milenial dalam potret kuartal pertama tahun 2024:

  • Permintaan terbanyak pada segmen harga rumah menengah ke bawah (200-600 juta rupiah), yaitu sebesar 36% dari total permintaan oleh milenial. Rumah dengan tipe 36 yang paling banyak dipilih oleh milenial.

  • Dalam hal lokasi, Bogor menjadi pilihan utama, diikuti dengan Tangerang, dan kemudian Bekasi yang juga menarik perhatian bagi generasi milenial.

Perbedaan perilaku antara generasi milenial, generasi X, dan generasi Z dalam pembelian rumah menggambarkan evolusi preferensi dan kondisi ekonomi yang berbeda di antara ketiga kelompok ini. Generasi X cenderung memilih rumah menengah ke bawah dan menengah ke atas yang tentunya berhubungan dengan kondisi ekonomi yang lebih stabil dengan pendapatan yang relatif lebih tinggi. Di sisi lain, Generasi Z, lebih cenderung memilih rumah sederhana dengan harga di bawah 200 juta. Ini mencerminkan fase awal kehidupan yang masih berada dalam tahap membangun awal karir, di mana kepemilikan rumah menjadi prioritas dengan adanya keterbatasan pada kemampuan finansial.

banner

Stabilitas Suku Bunga BI Picu Lonjakan Permintaan KPR; Konsumen Masih Konservatif dalam Strategi Keuangan

Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga acuan di 6.00% selama dua kuartal terakhir telah memainkan peran penting dalam mendukung stabilitas ekonomi dan moneter. Kondisi ini telah membantu investor dan konsumen dalam membuat keputusan finansial di sektor properti.

Pada kuartal pertama tahun 2024, tercatat peningkatan dalam permintaan KPR secara kuartalan.

+ 36 %
Pertumbuhan kuartalan (QoQ) permintaan KPR rumah seken
+ 10 %
Pertumbuhan kuartalan (qoq) median plafon kredit dalam permintaan rumah seken

Namun, ketidakpastian global yang masih belum reda sepenuhnya mendorong konsumen masih menyesuaikan strategi keuangan mereka. Banyak konsumen beralih ke KPR Take Over, yang mencatat permintaan di kuartal pertama tahun 2024 ini lebih tinggi dibanding semester pertama tahun 2023. Selain itu, masih terdapat pergeseran perilaku dalam pemilihan tenor cicilan dan tenor suku bunga tetap pada permintaan KPR dan KPR Take Over di kuartal pertama tahun 2024 jika dibandingkan dengan pada potret kuartal pertama tahun 2023:

  • 18% dari total permintaan berpindah dari tenor cicilan 16 tahun atau lebih ke tenor yang lebih pendek. Hal ini menunjukkan keinginan konsumen untuk mengurangi beban bunga jangka panjang.

  • 16% dari total permintaan bergeser ke tenor bunga tetap 3 tahun atau lebih, mencerminkan preferensi untuk stabilitas pembayaran dalam jangka panjang di tengah ketidakpastian ekonomi.

Dinamika ini menunjukkan respons pasar yang adaptif terhadap kondisi makroekonomi dan regulasi, serta refleksi dari strategi keuangan yang lebih konservatif di kalangan pembeli rumah di masa ketidakpastian ekonomi.

banner

Memasuki kuartal kedua tahun 2024, permintaan KPR diperkirakan akan menunjukkan tren penurunan sebagai respons terhadap kenaikan suku bunga acuan BI menjadi 6.25% pada 24 April 2024. Meskipun meningkat, tingkat suku bunga BI dalam 1 tahun terakhir dapat dikatakan masih cukup setara dengan level di sebelum masa pandemi. Investor dan konsumen diperkirakan akan lebih berhati-hati atau menunda pembelian rumah karena kenaikan biaya pinjaman. Berdasarkan pengalaman sebelumnya ketika suku bunga dinaikkan menjadi 6.00% pada Oktober 2023, terjadi penurunan permintaan KPR pada kuartal akhir tahun tersebut. Sementara itu, permintaan untuk produk KPR Take Over diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan.

banner

Permintaan Sewa Rumah Meningkat di Tengah Tingginya Beban Pinjaman Beli Rumah

Tingginya Beban Pinjaman Beli Rumah Dorong Permintaan Sewa Rumah dan Buka Peluang Pendapatan Pasif Dari Penyewaan Rumah

Tingginya tingkat suku bunga pinjaman dalam pembelian rumah membuat menyewa menjadi pilihan praktis dan ekonomis untuk memiliki hunian bagi mereka yang belum siap secara finansial untuk beli rumah. Kondisi ini membuka peluang bagi pemilik rumah untuk menyewakan rumahnya.

Total inventori rumah sewa mengalami pertumbuhan positif sebesar 158% pada kuartal pertama tahun 2024 dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023. Pertumbuhan inventori rumah sewa paling tinggi terjadi di Kota Bandung (466%), Kota Tangerang Selatan (433%), dan Kabupaten Bogor (324%).

55 %
pertumbuhan permintaan sewa rumah di kuartal 1 2024 dibandingkan rata rata kuartal 2023

Permintaan sewa rumah meningkat sebesar 55% pada kuartal pertama tahun 2024 dibandingkan dengan rata-rata kuartal tahun 2023. Pertumbuhan permintaan sewa rumah terbesar terjadi di Kota Depok, Kota Jakarta Selatan, dan Kota Bandung.

banner banner

Rumah dengan

2 Kamar Tidur
40 %

dari total pencarian rumah

Jika kita melihat preferensi permintaan rumah sewa selama kuartal pertama tahun 2024, rumah dengan 2 kamar tidur menjadi yang paling diminati, mewakili sebanyak 40% dari total permintaan sewa rumah. Dari pencarian rumah dengan 2 kamar tidur tersebut, rumah yang diminati adalah tipe 120 dengan proporsi 11%, diikuti oleh tipe 60 dengan 9%, dan tipe 45 dengan 6% dari total permintaan sewa rumah.

Selain itu, rumah tipe 120 dengan 3 kamar tidur juga diminati pencari rumah sewa, mewakili sebanyak 15% dari total pencarian rumah sewa.

Permintaan rumah sewa diperkirakan akan meningkat pada kuartal kedua tahun 2024. Kenaikan suku bunga acuan BI menjadi 6.25% pada awal kuartal kedua tahun 2024 membuat menyewa rumah akan semakin menjadi pilihan bagi konsumen. Saat suku bunga acuan BI ditetapkan menjadi 6.00% pada Oktober 2023, permintaan sewa rumah tercatat terjadi peningkatan 88% secara kuartalan di kuartal keempat tahun 2023.

Tentang Pinhome

banner

Tentang Pinhome Indonesia Residential Market Report

Pinhome Indonesia Residential Market Report merupakan laporan kuartalan yang menghadirkan analisis mendalam terkait dinamika pasar residensial. Laporan ini menyajikan wawasan terkait inventori perumahan (suplai), tren dalam permintaan beli dan sewa rumah, serta dinamika permintaan pembiayaan pembelian rumah berdasarkan data terkini dari kuartal sebelumnya.

Dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelaku industri, pembuat kebijakan, dan masyarakat umum, laporan ini bertujuan untuk menyediakan panduan yang komprehensif dalam memahami tren pasar industri residensial.

Metodologi

Data yang mendasari laporan ini bersumber dari database Pinhome yang luas, mencakup lebih dari 1 juta inventori perumahan serta kemitraan dengan lebih dari 20 bank dan institusi keuangan. Diperkaya dengan data eksternal yang terpercaya, data disintesis dan dianalisis melalui berbagai metode statistik untuk menghasilkan wawasan yang tidak hanya bersifat nasional tetapi juga regional.

Wawasan terhadap inventori perumahan menyediakan kerangka untuk melacak evolusi suplai di pasar. Bagian yang membahas permintaan pembelian dan penyewaan rumah menawarkan perspektif tentang tren permintaan dari sisi pembeli dan penyewa dilengkapi dengan momentum yang beriringan yang sangat potensial menjadi latar belakang. Sedangkan, wawasan mengenai permintaan pembiayaan pembelian rumah mengungkap pertumbuhan dan pergeseran dalam preferensi konsumen terhadap opsi pembiayaan, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan KPR Take Over.

SHARE TO