Dipublikasikan oleh Karinta Ariani dan Diperbarui oleh Annisa Hapsari
Okt 7, 2024
8 menit membaca
Daftar Isi
Bisnis apotek di Indonesia memiliki peluang yang sangat menjanjikan. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan pasca pandemi dan tren gaya hidup sehat membuat kebutuhan akan obat-obatan dan produk kesehatan terus meningkat.
Menurut data dari Frost & Sullivan, pasar farmasi Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 7-12% setiap tahunnya. Oleh karena itu kedepannya, bisnis apotek menjadi peluang bisnis yang trennya akan terus meningkat. Berikut cara memulai bisnis apotek untuk pemula yang bisa Anda coba.
Sebelum memulai bisnis apotek, Anda perlu melakukan riset pasar terlebih dahulu. Ini merupakan persiapan awal yang sangat penting untuk memahami dengan menyeluruh bisnis yang akan Anda jalankan.
Hal pertama yang bisa dilakukan adalah melakukan riset tentang kebutuhan obat-obatan di area bisnis Anda. Selain menyediakan kebutuhan obat secara general, Anda juga bisa mencari tahu jenis obat apa yang paling banyak dicari di area lokasi bisnis.
Tak hanya itu, Anda juga bisa menyediakan peralatan kesehatan lain yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat saat ini.
Selanjutnya Anda juga perlu menganalisis kompetitor di lokasi target bisnis. Coba perhatikan ada berapa apotek yang sudah ada dan kira-kira apa hal yang belum dimilikinya. Selain itu, Anda juga bisa melihat area-area strategis yang memiliki sedikit pesaing tetapi aksesnya mudah dilewati dan terlihat konsumen.
Kemudian yang ketiga, Anda juga perlu memahami tentang regulasi industri farmasi di Indonesia. Ini mencakup izin operasional, aturan distribusi obat, serta standar keamanan dan kualitas yang harus dipatuhi sesuai dengan ketentuan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan Kemenkes.
Dengan riset pasar yang matang, Anda bisa menentukan strategi lanjutan dengan tepat sasaran dan tepat guna.
Ada beberapa syarat mengurus izin dan mendirikan apotek yang perlu Anda ketahui, yaitu:
1. Izin Praktik Apoteker (SIPA) dan surat tanda registrasi apoteker (STRA).
2. Surat Izin Apotek (SIA): Mengajukan izin pendirian apotek ke Dinas Kesehatan melalui perizinan online OSS (Online Single Submission). Dokumen yang diperlukan antara lain SIPA, denah lokasi, surat izin lingkungan, serta akta pendirian usaha.
3. Nomor Izin Berusaha (NIB): Diperoleh dari OSS sebagai tanda bahwa usaha apotek Anda telah terdaftar. NIB dapat diurus melalui OSS dan selesai dalam waktu kurang dari satu hari setelah pengajuan.
4. Pendaftaran Badan POM: Mendaftarkan apotek ke BPOM untuk memastikan bahwa distribusi obat-obatan mematuhi regulasi yang berlaku. Pendaftaran bisa dilakukan secara online melalui situs resmi BPOM. Biasanya memakan waktu 2 hingga 4 minggu pasca pengajuan.
Mengurus izin ini adalah langkah wajib untuk memastikan apotek beroperasi secara legal dan sesuai standar yang ditetapkan pemerintah.
Selain itu, ada beberapa poin penting terkait regulasi BPOM dan perizinan terkait distribusi obat-obatan yang akan dijual, yaitu:
Mematuhi regulasi ini sangat penting untuk menjaga reputasi apotek, melindungi konsumen, serta menghindari sanksi hukum dari pemerintah.
Untuk modal awal membuka bisnis apotek, biayanya sangat bergantung pada skala usaha Anda. Namun sebagai gambaran, berikut rincian modal awal yang perlu Anda siapkan.
Estimasi total modal awal sekitar Rp180.000.000. Namun, perhitungan ini bisa saja lebih rendah jika skala apotek Anda lebih kecil dan lokasinya bukan di kota besar.
Karena angkanya cukup besar, Anda bisa menggunakan berbagai sumber modal, mulai dari tabungan dan aset pribadi, pinjaman bank, atau investor.
Jika mempertimbangkan untuk melakukan pinjaman bank, pastikan memilih bank dengan bunga pinjaman yang paling kecil.
Agar pengelolaan keuangan bisnis apotek sehat, Anda perlu memahami cara mengatur cashflow atau arus kas.
Berikut beberapa tips untuk mengelola keuangan apotek untuk memastikan kelangsungan dan pertumbuhan usaha apotek Anda.
Dengan pengelolaan keuangan yang baik, bisnis apotek Anda akan berjalan dengan efisien dan menghasilkan keuntungan yang menjanjikan.
Pemilihan lokasi yang tepat bisa memperbesar peluang kesuksesan bisnis Anda. Untuk itu, pertimbangkan beberapa faktor saat menentukan lokasi strategis untuk bisnis apotek Anda. Berikut tips memilih lokasi sewa ruko yang strategis.
Setelah menemukan lokasi strategis, Anda mungkin bertanya-tanya, lebih baik membeli atau menyempat tempat. Keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Sewa ruko bisa menjadi pilihan yang lebih fleksibel dan hemat di awal karena biayanya tentu lebih rendah daripada membelinya. Selain itu yang terpenting, Anda bisa melihat potensi pasar di area tersebut.
Namun, jika Anda memiliki cukup uang untuk beli ruko, pastikan Anda memilih lokasi yang tepat. Pasalnya, Anda tidak bisa lagi mencoba-coba lokasi karena membeli ruko artinya bertahan di satu tempat untuk waktu yang lama. Namun, pilihan ini membuat Anda merasa aman karena tak perlu lagi memikirkan biaya sewa bulanan.
Apa pun pilihannya, perlu diingat bahwa lokasi yang tepat bisa mendukung pertumbuhan bisnis Anda. Lokasi strategis, akses yang mudah, dan area yang mudah dilihat calon pelanggan bisa bantu meningkatkan penjualan Anda.
Memilih supplier obat tidak bisa sembarangan. Berikut tips untuk memudahkan Anda menemukan supplier yang tepat.
Jika sudah menemukan supplier yang tepat, selanjutnya Anda perlu menentukan stok obat sesuai kebutuhan pasar berdasarkan hasil riset Anda di awal.
Sebagai contoh, Anda bisa mengevaluasi pola penyakit yang sering muncul di area tersebut. Selain itu, perhatikan juga demografi penduduk di area tersebut.
Apakah dekat pemukiman yang kebanyakan ditinggali keluarga muda atau orang tua. Dari hasil analisa tersebut, Anda bisa menentukan stok obat apa saja yang cocok sesuai kebutuhan pasar.
Mengelola inventasris obat juga perlu dilakukan untuk memastikan Anda tidak kehabisan atau kelebihan stok obat. Hal ini bantu memastikan apotek Anda selalu memiliki stok yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Rotasi stok dengan prinsip first-in, first-out, penting untuk memastikan obat yang datang lebih awal dijual terlebih dahulu. Dengan begitu, tidak ada obat yang rusak atau kedaluwarsa.
Manajemen apotek diperlukan untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan memudahkan Anda meraih profit. Oleh karenanya, saat memulai bisnis apotek, penting untuk menyiapkan sistem manajemen apotek.
Pertama, pastikan pencatatan stok akurat untuk menghindari kekosongan stok dan kerugian. Anda bisa melakukan stock opname secara rutin tiap bulan atau per tiga bulan.
Kedua, maksimalkan pelayanan pelanggan agar terbentuk loyalitas pada tiap customer yang datang. Memberikan edukasi yang jelas hingga memberikan solusi saat mereka kebingungan memilih obat jadi cara yang bisa dicoba.
Ketiga, gunakan media sosial sebagai alat promosi dan kerja sama dengan fasilitas kesehatan terdekat. Keempat, jaga arus kas tetap stabil dengan evaluasi rutin tiap bulannya melalui laporan berkala.
Terakhir, mengadopsi teknologi digital seperti software apotek untuk membantu manajemen lebih efisien, mulai dari pengelolaan stok hingga laporan keuangan.
Strategi pemasaran bisnis apotek penting untuk memperkenalkan usaha Anda kepada calon pelanggan. Anda bisa menggunakan strategi marketing online maupun offline.
Strategi marketing online misalnya, gunakan media sosial agar keberadaan apotek Anda mudah dicari. Anda juga bisa membuat Google My Bussiness, website, dan layanan apotek online dengan memanfaatkan aplikasi WhatsApp.
Di samping itu, promosi secara langsung juga diperlukan. Misal, bekerja sama dengan klinik atau rumah sakit terdekat, membuat program loyalitas pelanggan seperti diskon, hingga membuat acara cek kesehatan gratis misalnya saat pembukaan.
Dengan begitu, orang-orang di sekitar akan menyadari keberadaan apotek Anda.
Biaya yang perlu dikeluarkan untuk perizinan apotek tergantung pada area masing-masing. Namun, Anda bisa menyiapkan dana sekitar Rp3.000.000-Rp5.000.000.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi jangka waktu bisnis apotek untuk balik modal, mulai dari lokasi, tingkat persaingan, manajemen operasional, hingga efektivitas promosi. Oleh karenanya, jangka waktu tiap apotek untuk balik modal sangat berbeda-beda.
Namun estimasinya, bisnis apotek bisa balik modal dalam jangka waktu sekitar 3 tahun.
© www.pinhome.id